Tuesday, September 30, 2014

Bentuk Implementasi Komputer dalam Masyarakat

Bentuk implementasi komputer dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

Di bidang pekerjaan, misalnya: kegiatan surat menyurat yang dibantu komputer, membuat animasi kartun, informasi di perpustakaan, komputer di rumah sakit untuk peralatan medis, pemesanan tiket pesawat, administrasi negara dengan komputer, dan pengendalian proses produksi dengan kemampuan dan ketelitian tinggi.

Di bidang kesehatan, misalnya: penggunaan komputer untuk pelayanan cepat dan akurat, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan kesehatan, meningkatkan akses pelayanan kesehatan, mengembangkan pemberdayaan pasien.

Di bidang informatika, misalnya: keterampilan dasar komputer seperti pemrosesan kata, mencetak, dan mengakses internet. Pencarian kepustakaan, informasi secara kritis. Jaringan informatika seperti email, milis, situs web, blog, jaringan informatika. Penggunaan perangkat lunak kuliah, animasi praktik, dsb. Penggunaan sistem infortika kesahatan rekam medis, hasil pemeriksaan, resep, obat, dsb. Perangkat lunak di bidang kesehatan seperti diagnosis. Manajemen informasi seperti database, spreadsheet, dsb. Presentasi elektronik dan penggunaan perangkat lunak statistik. Penggunaan e-Goverment untuk efisiensi, keamanan dan ketelitian administrasi dalam bidang pemerintahan.

Di bidang pemerintahan, misalnya: pengelolaan administrasi pemerintahan, pengelolaan pegawai negeri, pengelolaan kependudukan, pajak daerah, perumahan, lalu lintas, dan keamanan untuk departemen kepolisian, pengelolaan surat izin mengemudi, surat tanda nomor kendaraan, dll.

16 Tenses Bahasa Inggris Kalimat Positif

16 Tenses Bahasa Inggris Kalimat Positif

1. Simple Present Tense
Tense ini untuk menyatakan fakta, kebiasaan, dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang ini.
Struktur: S + V-1
Contoh: We agree with the speaker’s opinion. (Kami setuju dengan opini pembicara).

2. Present Continuous Tense
Tense ini untuk membicarakan aksi yang sedang berlangsung sekarang atau rencana dimasa depan.
Struktur: S + am/is/are + present participle
Contoh: I’m driving a car to Bandung now. (Saya sedang menyetir mobil ke Bandung sekarang).

3. Present Perfect Tense
Tense ini digunakan untuk mengungkapkan suatu aktivitas atau situasi yang telah dimulai di masa lalu dan telah selesai pada suatu titik waktu tertentu di masa lalu atau masih berlanjut sampai sekarang.
Struktur: S + have/has + past participle
Contoh: I have lived in Cilegon for 3 months. (Saya telah tinggal di Cilegon selama 3 bulan).

4. Present Perfect Continuous Tense
Tense ini untuk mengungkapkan aksi yang telah selesai pada suatu titik dimasa lampau atau aksi telah dimulai di masa lalu dan terus berlanjut sampai sekarang.
Struktur: S + have/has + been + present participle
Contoh: The toddlers have been playing a ball for an hour. (Balita-balita itu telah bermain bola selama satu jam).

5. Simple Past Tense
Tense ini untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian terjadi di masa lampau.
Struktur: S + V-2
Contoh: The party started at 10.00 a.m. (Pesta dimulai jam 10 pagi).

6. Past Continuous Tense
Tense ini digunakan untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa lampau.
Struktur: S + was/were + present participle
Contoh: The team was playing basketball all day yesterday. (Tim bermain basket sepanjang hari kemarin).

7. Past Perfect Tense
Tense ini untuk menyatakan bahwa suatu aksi telah selesai pada suatu titik di masa lalu sebelum aksi lainnya terjadi.
Struktur: S + had + past participle
Contoh: When he came last night, the cake had run out. (Ketika dia datang semalam, kue sudah habis).

8. Past Perfect Continuous Tense
Tense ini digunakan untuk mengungkapkan suatu aksi (dengan durasi waktu tertentu) telah selesai pada suatu titik waktu tertentu dimasa lalu.
Struktur: S + had + been + present participle
Contoh: The labors had been demonstrating for an hour when the manager came. (Pekerja telah berdemonstrasi selama satu jam ketika manager datang).

9. Simple Future Tense
Tense ini untuk menyatakan bahwa suatu aksi terjadi dimasa depan, secara spontan atau terencana.
Struktur: S + will + bare infinitive S + be(is/am/are) + going + infinitive
Contoh: I am going to meet him tomorrow. (Saya akan menemuinya besok).

10. Future Continuous Tense
Tense ini untuk mengungkapkan aksi yang akan sedang terjadi pada waktu tertentu di masa depan.
Struktur: S + will + be + present participle
Contoh: He will be sleeping at 10 p.m. (Dia akan sedang tidur pada jam 10 malam).

11. Future Perfect Tense
Tense ini untuk mengungkapkan bahwa suatu aktivitas akan sudah selesai pada suatu titik waktu di masa depan.
Struktur: S + will + have + past participle
Contoh: At this time next month, I’ll have finished my English course. (Pada waktu yang sama bulan depan, saya akan telah menyelesaikan kursus bahasa Inggris).

12. Future Perfect Continuous Tense
Tense ini untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi akan sudah berlangsung selama sekian lama pada titik waktu tertentu di masa depan.
Struktur: S + will + have + been + present participle
Contoh: The cat will have been sleeping long when you get home. (Kucing itu telah lama tidur ketika kamu pulang).

13. Simple Past Future Tense
Tense ini untuk menyatakan suatu aksi yang akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji di masa depan pada saat berada dimasa lalu.
Struktur: S + would + bare infinitive
Contoh: He would forgive you. (Dia akan memaafkanmu).

14. Past Future Continuous Tense
Tense ini untuk membicarakan suatu aksi yang akan sedang berlangsung (berupa prediksi/rencana) di masa depan pada saat berada dimasa lalu.
Struktur: S + would + be + present participle
Contoh: She would be working at nine o’clock this morning. (Dia akan sedang bekerja jam sembilan pagi ini).

15. Past Future Perfect Tense
Tense ini untuk membicarakan suatu aksi aktivitas yang akan telah dilakukan di masa lalu.
Struktur: S + would + have + past participle
Contoh: I thought you would have slept by the time I arrived. (Saya pikir kamu akan sudah tidur pada saat saya tiba).

16. Past Future Perfect Continuous Tense
Mirip dengan future perfect continuous tense, namun realisasi aksi yang dilakukan dapat diketahui sekarang karena aksinya terjadi di masa lampau.
Struktur: S + would + have + been + present participle
Contoh: He would have been working as a civil engineer in Jakarta by the end of this week last month. (Dia akan telah bekerja sebagai enjinir sipil di Jakarta pada akhir minggu ini bulan lalu).


Ilmu Sosial Dasar (Tugas 1)

Nama: Asad Rachman
NPM: 11114724
Kelas: 1KA19

1. Definisi Ilmu Sosial Dasar

Ilmu sosial dasar adalah ilmu pengetahuan untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, dan teori) yang berasal dari gabungan disiplin ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial tersebut adalah: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.

Ilmu sosial dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga mahasiswa dapat berperan serta dalam mewujudkan hubungan yang harmonis kepada masyarakat.

Ilmu sosial dasar menyajikan pemahaman mengenai hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti konsep dan teori yang berkenaan dengan hakekat manusia dan  masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.

Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa. Masalah-masalah sosial tersebut nantinya akan menemui titik temu untuk diatasi dan diperbaiki bersama.

Dengan penggabungan kacamata obyektif dan subyektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga negara Indonesia. Oleh karena itu seluruh lapisan masyarkat diharapkan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial, agar stabilitas keamanan tetap terjaga.

Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial. Menurut masyarakat, masalah sosial adalah segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum. Sedangkan menurut para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

Misalnya, pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena pedagang tersebut berupaya mencari nafkah untuk keluarganya dan memberikan pelayanan kepada warga pada taraf hidup tertentu. Tetapi bagi perencana kota, pedagang kaki lima tersebut merupakan sumber kekacauan dan kemacetan lalu lintas dan peluang kejahatan.

Masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup. Masalah-masalah tersebut dapat berupa masalah sosial, moral, politik, ekonomi, dll.

Kegiatan-kegiatan sosial yang mendatangkan manfaat yang dilakukan bersama oleh masyarakat dapat mewujudkan kondisi yang harmonis diantara masyarakat. Kemudian dapat mengurangi kesenjangan dan kecemburuan sosial. Masyarakat harus bersatu dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi. Oleh karena itu, ilmu sosial dasar harus dipelajari oleh mahasiswa agar dalam kehidupan dalam masyarakat, mahasiswa telah mengerti dan memahami cara untuk mengatasi masalah-masalah sosial.

Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menguasai bidang ilmu yang sedang dipelajari, namun mahasiswa juga harus dapat peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Ilmu sosial dasar harus dapat diterapkan dalam setiap mahasiswa agar mahasiswa memiliki kepribadian yang tidak hanya ahli dalam bidang profesinya tetapi juga mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan masyarakat.

Sumber: http://nurrahim.wordpress.com/2012/12/25/pengertian-dan-tujuan-ilmu-sosial-dasar/

2. Tujuan Umum Mempelajari Ilmu Sosial Dasar

a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.

b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.

c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.

d. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

Sumber: http://tyomulyawan.wordpress.com/pengertian-dan-tujuan-ilmu-sosial-dasar/

3. Tujuan Khusus Mempelajari Ilmu Sosial Dasar

Tujuan ilmu sosial dasar adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa memahaminya secara kritis. Untuk itulah ilmu sosial dasar mempunyai peran penting agar mahasiswa memiliki bekal yang cukup dalam hidup bermasyarakat.

Masalah sosial yang terjadi pada masyarakat bersifat kompleks, tidak dapat diduga-duga, dan banyak sesuatu yang tersembunyi. Untuk itu mahasiswa harus berfikir kritis dan dijaksana dalam menanggapinya. Ilmu sosial dasar memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk dapat menjawab setiap permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Mahasiswa hanya perlu memikirkan bagaimana menemukan solusi untuk menghadapi masalah sosial.

Kemudian ilmu sosial dasar juga bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas. Dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lainnya. Mahasiswa membutuhkan wawasan yang luas mengenai sikap dan tingkah lakunya agar dapat menerapkan ilmunya kepada masyarakat luas.

Sikap dan tingkah laku mahasiswa ditentukan dari pergaulan mereka sehari-hari. Mahasiswa harus dapat memilih pergaulan yang sehat dan dapat memberikan manfaat yang baik. Mahasiswa harus mempunyai wawasan mengenai sikap dan tingkah laku yang baik yang dipakai ketika mereka berhubungan dengan orang lain. Hal ini diperlukan agar menjadi mahasiswa yang berkualitas, tidak hanya kepandaiannya mengenai ilmu pengetahuan tetapi juga harus pandai dalam bersikap.

Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sangat diperlukan, mengingat keterbatasan sumber daya manusia yang minim pada masyarakat tersebut. Mahasiswa dapat membantu masyarakat dengan menerapkan ilmunya yang telah mereka pelajari selama di bangku kuliah. Selain itu masyarakat juga harus aktif di dalam pembangunan daerahnya.

Mahasiswa yang sukses  adalah mahasiswa yang dapat berwirausaha dan mempekerjakan masyarakat sekitar, agar daerah tersebut tidak tertinggal. Mahasiswa dan masyarakat dapat bekerjasama dalam membangun daerah. Dengan bekerjanya masyarakat, maka mahasiswa telah menaikkan perekonomian masyarakat dan masyarakat dapat hidup layak.

Selain itu ilmu sosial dasar bertujuan membantu kepribadian mahasiswa agar mampu berperan kepada bangsa dan negara, dan agama. Mahasiswa dapat memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara dengan melalui penciptaan alat-alat yang berguna di masa yang akan datang, berprestasi di kancah internasional, dan mengabdikan seluruh jiwa dan raganya. Dengan begitu bangsa dan Negara akan menjadi besar, maju, dan diperhitungkan oleh bangsa lain.

Lalu ilmu sosial dasar memiliki tujuan untuk memberi ilmu pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir interdisipliner (antar ilmu pengetahuan). Hal ini diperlukan untuk memudahkan mahasiswa berkomunikasi dengan orang lain. Pengetahuan dasar yang luas akan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi yang besar kepada lingkungan sekitarnya.

Komunikasi sangat penting dikuasai oleh setiap mahasiswa, karena dengan komunikasi yang baik kepada orang lain maka mereka akan dapat mengembangkan seluruh potensinya dan agar dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Komunikasi dipakai untuk mengajak masyarakat untuk dapat mandiri dan mensosialisasikan suatu temuan ilmiah yang dapat dimanfaatkan bersama-sama untuk kepentingan umum. Untuk itu mahasiswa dapat memahami peranan komunikasi dan fungsinya, agar suatu saat nanti tidak menimbulkan masalah sosial lainnya.

Sumber: http://nurrahim.wordpress.com/2012/12/25/pengertian-dan-tujuan-ilmu-sosial-dasar/

4. Ruang Lingkup Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar meliputi dua kelompok utama yaitu, studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial. Yang terutama terdiri dari psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedangkan yang lainnya terdiri dari ekonomi dan politik.

Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu:

1. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.

2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan konsep “Kesatuan sosial”.

3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:

1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber: http://aerorobotic.blogspot.com/2011/11/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-ilmu.html

5. Telaah fenomena sosial dengan tema diatas yang terjadi di sekitar kalian, sertakan pendapat-pendapat pribadi!

Fenomena tawuran antar pelajar akhir-akhir ini semakin marak terjadi di Indonesia. Meskipun selama ini pemerintah, lenbaga pendidikan dan juga masyarakat telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah hal tersebut, tapi  kejadian ini tetap saja terjadi. Ini menjadi tugas bagi para instansi-instansi terkait untuk lebih meningkatkan dan mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan dalam mengatasi fenomena tauran antar pelajar.

Hal ini sangat tragis dan ironis sekali karena tauran antar pelajar melibatkan anak-anak muda yang mempunyai intelektual, yang nantinya akan menjadi para penerus bangsa ini. Apabila kejadian ini dibiarkan terus menerus , maka bisa dipastikan masa depan bagsa ini akan semakin suram. Maka dari itu perlu adanya tindakan nyata yang harus segera dilakukan untuk mencegah tauran antar pelajar.

Pada zaman saat ini, tauran bagi para pelajar sudah bisa dikatakan menjadi trend, kebanggaan, tradisi atau bahkan sudah membudaya. Hal ini perlu adanya suatu tindakan yang jelas dari pihak-pihak yang berwenang seperti keluarga, lembaga pendidikan dan konstitusi pemerintah. Berbagai macam penyebab tauran antar pelajar dari hal yang sepele sampai hal-hal yang formalitas.

Tauran antar pelajar sering kali identik dengan hal-hal dalam pemuasan diri-pribadi atau sekelompok tertentu yang berada di dalamnya. Akibatnya sikap egosentrisme yang mereka tonjolkan mengarah pada kebiasaan buruk. Dan apabila pemenuhan dan keinginan tersebut tercapai maka mereka para pelajar akan senantiasa merasa bangga meskipun bersifat negatif.

Memang dalam hal ini, generasi muda yang merupakan cikal-bakal generasi bangsa tentunya perlu pengarahan, bimbingan dan tindakan yang bersifat meluruskan dan tidak menyebabkan adanya perlawanan. Sehingga generasi pelajar bisa menjadi penerus bangsa yang memiliki moralitas tinggi, berintelektual dan berkecerdasan.

Penyebab Tawuran Antar Pelajar

Penyebab terjadinya tauran antar pelajar disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor internal dan eksternal

1. Faktor Internal (Diri Sendiri)

Remaja cenderung mengundang resiko, masa omantisme dan nostalgia orang dewasa terhadap masa itu berada sekitar eksploitasi masa remaja yang mengundang resiko. Disatu pihak, remaja memiliki kemampuan orang dewasa, tetapi dilain pihak belum memiliki kewenangan untuk menggunakan kemampuan itu.

Keterbatasan perspektif remaja menyebabkan remaja sulit menunda pemuasan keinginan seketika, sehingga remaja lebih mirip anak kecil yang berbadan besar dari pada orang dewasa. Disamping itu, seorang remaja masih memiliki tingkat emosi yang masih labil.

Aspek kedua pada remaja adalah pemberontakan yaitu ketegangan wajar yang terdapat antar remaj dan otoritas sebagai suatu dinamika dalam pengembangan individuasi. Jika seorang remaja mampu mengatasi masalah ini dengan mengembangkan jati dirinya di suatu pihak dan menghormati otoritas dilain pihak maska proses ini akan menuntun seorang remaja menjadi dewasa.

Suatu hal yang penting dalam pembentukan individuasi adalah kekuatan dan kemampuan. Yaitu mengetahui apa yang dininginkan dan dipikirkannya, bebas dari apa yang mungkin diinginkan atau dipikirkan oleh orang lain, namun kemauan bebas tanpa kemampuan merencana dan menunda pemuasan keinginan seketika(kendali diri) adalah penyebab utama dari faktor dorongan untuk melakukan suatu perbuatan yang bebas. Dan akan bisa menyebabkan adanya suatu interaksi yang dapat mengundang protes dan bahkan terjadi penyimpangan. Dari penyimpangan itulah akan berkoonsekuensi pada pihak individu sosial lain sehingga terjadi tauran dan sebagainya.

2. Faktor Eksternal

1. Keluarga (Orang tua)

Remaja yang terlalu dikendalikan orang tua akan gagal memenuhi funhsi kemandirian orang dewasa, sehingga dia tidak mampu menghargai dirinya sebagai individu yang mandiri. Berlainan dengan penampilan luarnya remaja ini sangat rawan terhadap tekanan kelompok sebaya. Mereka akan mudan menyerahkan tuntutan pada oranag lain dan mencari kebebasan semu pada teman sebayanya untuk menggantikan fungsi dari oranag tua. Respon lain dari orang tua yang tidak mendorong fungsi indiviiduasi anak adalah orang tua yang mengabaikan tanggung jawab terhadap pernyataan kemauan anak. Oranag tua, agama dan budaya memberi nilai-nilai dan batasan- batasan serta tradisi dan ritual pada seorang anak yang baiik dan penting bagi pengenbangan kendali diri yang merupkan penyeimbang pada kemauan bebas orang dewasa.

Orang tua tidak dapat mengabaikan tanggung jawabnya dalam dimensi rohani. Perkembangan jati diri yang sehat tergantung pada keseimbangan anatara keinginan pribadi dan kemauan di satu pihak, dan dipihak laik kendalai diri serta nilai-nilai sosial. Orang tua menjadi model (teladan) baik dalam minat sosial maupun minat pribadi dari seorang anak. Jika orang tua memilki rasa belas kasihan dan kasih sayang, bukan dendam, benci atau egois, maka seorang remaja akan sanggup melampaui kekuatan kelompok sebayanya. Sehingga dia tidak menjadi korban dari pemngaruh kelompok sebaya yang berlebihan. Sebaliknya jika tidak ada model dalam nilai, atau orang tua lalai memperhatikan perkembangan moral anak, maka akan mudah terpengaruh pada kelompok sebayanya.

Jika proses individuasi berhasil, kepribadian yang muncul adalah gabungan model yang diperolaeh dari orang tua, masyarakat, dan pengalaman pribadi. Kepriadian seorang remaja yang demikian ditandai dengan kekuatan, kemauannya dan integritas dirinya sehingga hidupnya dipimpin oleh nilai etika dan idealis. Nilai-nilai diturunkan dari generasi, melauli dua lembaga sosial yakni budaya dan keluarga. Orang tua melalui perkataan dan perbuatannya adalah penerus utama nilai-nilai sosial bagi seorang remaja yaitu tentang bagaimana berprilaku (etika), prioritas (nilai-nilai) dan tujuan (cita-cita) yang dilakukan melalui tradisi dan enkulturasi.

2. Tekanan Kelompok Sebaya

Tekanan kelompok sebaya berpengaruh kuat terhadap terjadinya tauran antar pelajar. Semua remaja pasti merasa cemas jika di tolak oleh lingkungannya. Sehingga remaja tersebut berusaha untuk mencari persetujuan dari kelompoknya dengan berbagai cara yang dapat di gunakan,walaupun cara tersebut salah.

Remaja sangat peka terhadap nilai- nilai kelompok sebaya dalam penampilan,prilaku, dan sikap. Jarang seorangremaja yang memiliki kemauan ego yang kuat berdiri teguh,terpisah dari nilai-nilai kelompok sebayanya. Suasana hatinya sebagian besar dari perjuangan terus menerus untuk memenangkan peperangan itu dan untuk berada dalam persetujuan kelompok sebayanya.di kalangan remaja tauran antar pelajar biasanya di gunakan untuk menunjukkan siapa diantara mereka yang terkuat,baik itu antara individu dan kelompok.oleh karena itu remaja rawan terhadap tauran antar pelajar.

3. Cara mencegah dan Mengatasi terjadinya tauran antar pelajar

1. Lingkungan keluarga dapat melakukan pencegahan terjadinya tawuran, dengan cara:

a. Mengasuh anak dengan baik.

– Penuh kasih sayang
– Penanaman disiplin yang baik
– Ajarkan membedakan yang baik dan buruk
– Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
– Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu

b. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat:

Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.

c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan
Orang tua menjadi contoh yang baik dengan tidak menunjukan perilaku agresif, seperti: memukul, menghina dan mencemooh.

d. Memperkuat kehidupan beragama
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

e. Melakukan pembatasan dalam menonton adegan film yang terdapat tindakan kekerasannya dan melakukan pemilahan permainan video game yang cocok dengan usianya.

f. Orang tua menciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga anak memiliki keterampilan social yang baik. Karena kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial).Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

3. Sekolah juga memiliki peran dalam mengatasi pencegahan tawuran, diantaranya:

a. Menyelenggarakan kurikulum Pendidikan yang baik adalah yang bisa mengembangkan secara seimbang tiga potensi, yaitu berpikir, berestetika, dan berkeyakinan kepada Tuhan.

b. Pendirian suatu sekolah baru perlu dipersyaratkan adanya ruang untuk kegiatan olahraga, karena tempat tersebut perlu untuk penyaluran agresivitas remaja.

c. Sekolah yang siswanya terlibat tawuran perlu menjalin komunikasi dan koordinasi yang terpadu untuk bersama-sama mengembangkan pola penanggulangan dan penanganan kasus. Ada baiknya diadakan pertandingan atau acara kesenian bersama di antara sekolah-sekolah yang secara “tradisional bermusuhan” itu.

Sumber: http://cybercityindonesia.com/blogs/180794/12088